Obat
anti Covid-19
.
ASAL
USUL COVID-19?
1.
Dari teori Ilmu Teologi, semua makhluk termasuk Virus Covid-19 ini sudah
tercipta di masa penciptaan alam semesta.
2.
Dari teori Ilmu Evolusi dan Genetika, virus yang sudah ada bisa berevolusi atau
bermutasi menjadi strain baru seperti
Covid-19.
3.
Dari teori Ilmu Genetic Engineering (Ilmu Rekayasa Genetik) atau Recombinant
DNA (rDNA, rADN = Rekombinan ADN),
strain baru bisa diciptakan di laboratorium.
4.
Tidak ada bukti yang valid secara ilmiah dari mana asal dari virus ini menyebar
ke manusia apakah dari hewan di atas tanah, makhluk tanah, atau buatan manusia.
5.
Saat ini tak ada gunanya memperdebatkan asal usul Covid-19 ini sebab menghabiskan
energi.
6.
Sifat virus ini : Covid-19 adalah makhluk yang terdiri dari RNA (Ribonucleic
Acid, ARN = Asam Ribonukeat) yang hanya bisa berkembang biak (menggandakan
dirinya, mereplikasi dirinya) bila Covid-19 ini berada di/pada/dalam sel
makhluk hidup.
7.
Karena RNA adalah serangkaian senyawa kimia, maka rangkaian tersebut bisa
dihancurkan oleh senyawa kimia juga sehingga Covid-19 mati.
8.
Tubuh manusia punya sistem imunitas yang canggih tapi kadang membutuhkan waktu
untuk bisa membentuk antibodi.
9.
Virus Covid-19 terdapat di dalam AIR LIUR atau CAIRAN HIDUNG orang yang
TERTULAR. Bila AIR LIUR atau CAIRAN
HIDUNG orang yang TERTULAR tersebut
tersembur keluar maka mekanisme penularan berlangsung. Jadi, penyebarannya terjadi melalui butiran
cairan (DROPLET). Virus Covid-19 yang
ada dalam cairan tersebut dapat BERTAHAN HIDUP beberapa saat hingga beberapa
hari bila menempel pada benda mati.
Jadi, penularan bisa terjadi secara langsung dari penular kepada korban
dengan cara droplet langsung masuk ke hidung atau mulut korban, tetapi bisa
juga secara tidak langsung dengan cara si korban menyentuh benda-benda yang
sudah tercemari oleh droplet si penderita, lalu si korban memasukkan virus
tersebut ke kerongkongannya. Catatan: Bila droplet yang mengandung Covid-19 yang menempel pada benda-benda mati
tersebut kering, maka virus tersebut akan mati. Bentuk MODUS UTAMA PENULARAN Covid-19, menurut Pemerintah RI (5 April 2020) adalah
sebanyak 90% INFEKSI/PENULARAN terjadi
atas KESALAHAN PRIBADI KORBAN yakni korban melalui tangannya memasukkan virus
ke kerongkongannya melalui sentuhannya terhadap wajahnya atau sentuhannya
terhadap mata (kocek mata), hidung (jari menyentuh lobang hidung), dan mulut
(jari masuk mulut) yang bersangkutan dimana tangannya yang terkontaminasi
Covid-19 sebelumnya tidak dicuci dengan bersih dengan air dan sabun.
.
SIAPA
YANG BISA TERTULAR?
Jawab
: SEMUA ORANG.
.
SIAPA
yang RENTAN sehingga menunjukkan sympton (gejala, sakit) atau meninggal?
Jawab:
SEMUA ORANG yang LEMAH BADANNYA (bisa bayi, anak-anak, dewasa, nenek-kakek).
Catatan: di Italia seorang nenek berumur 104 tahun sembuh dari Covid-19).
.
SIAPA
BISA SEBAGAI PENULAR?
Jawab:
SEMUA ORANG. Sangat penting selalu
diingat agar selalu waspada bahwa Penular Covid-19 tidak selalu menunjukkan
gejala sakit.
.
GOLONGAN
DARAH?
Ada
data dari China (masih perlu dicek ulang) bahwa tubuh bergolongan darah O dan B
lebih kuat melawan Covid-19. Jangan percaya data itu 100%. Bisa juga benar data
tersebut, tapi jangan sabung nyawamu bila kamu punya Golongan Darah O atau
B
.
BAGAIMANA
MENGATASI COVID-19?
Berdasarkan
butir 6, 7, 8 dan 9 di atas, mengatasi Covid-19 adalah:
1.
MENCEGAH jangan sampai Covid-19 tersebut masuk ke dalam tenggorokan/paru-paru
kita melalui hidung, mata, atau mulut.
2.
Menemukan vaksin untuk menciptakan antibodi di tubuh kita. Belum ada vaksin.
3.
Menemukan zat kimia berupa racun bagi virus Covid-19 tersebut (Zat kimia ini
disebut Obat). Katanya, ada obat. Obat anti Covid-19 mulai diproduksi PT DEXA MEDICA di
Indonesia (Berita 11 April 2020). Semoga
manjur.
4.
Merangsang tubuh memroduksi antibodi (dibutuhkan minimal 7 hari) sebagai anti
Covid-19 tersebut.
.
Itu
sebabnya, cara sekarang yang paling cepat dan tepat untuk mengatasi Covid-19
adalah:
1.
JANGAN PEGANG WAJAH (pipi, hidung, mata, mulut) agar Covid-19 tidak masuk ke
dalam kerongkongan/paru-paru melalui mata, hidung atau mulut. Kalau terpaksa
harus pegang wajah, cuci tangan dululah
dengan air mengalir dengan sabun selama 20-40 detik.
2.
Jangan berjabat tangan dan jangan cipika-cipiki dan hindari kerumunan serta
jangan berkumpul agar tidak tertular atau agar tidak menularkan Covid-19.
3. Jaga jarak aman (2 meter atau lebih,
social/physical distance) dari lawan bicara di dalam rumah dan di luar rumah
untuk mencegah penularan.
4. Pakai sabun atau alkohol atau antiseptik
untuk membunuh Covid-19.
5.
Buat tubuh tetap fit/sehat agar tubuh menghasilkan antibodi.
6.
Jauhkan virus dari manusia (mandi, SERINGLAH cuci tangan dengan air mengalir
dengan sabun setidaknya selama 20-40 detik, bersihkan rumah, cuci pakaian, disinfektans).
7.
Tetaplah DI RUMAH AJA sebab lebih aman. Bila harus keluar rumah untuk bekerja
atau untuk keperluan lain yang mendesak, maka lakukan perlindungan diri sesuai
dengan petunjuk Pemerintah RI.
8. MINUM BANYAK dan SERING. Dokter Wang Suk Ang berpesan: Sebelum
menyerang bagian paru-paru, Virus corona ini akan hidup 4 hari di bagian
tenggorokan dan waktu itu kita mulai batuk serta sakit tenggorokan. Sebab itu,
minumlah air hangat dalam jumlah banyak dan sesering mungkin agar virus
Covid-19 terhanyut ke dalam lambung. Di dalam lambung yg sangat asam, virus
Covid-19 ini akan mati dengan sukses.
.
MASKER?
Gunakanlah
masker. Meskipun masker yang sangat sederhana buatan sendiri dari
kain dan atau tameng plastik transparan buatan sendiri, gunakanlah itu sebab
bisa mengurangi penyebarluasan virus Covid-19.
Cara ini sudah terbukti efektif di Negara Cheko. Tadi (4 April 2020)
Pemerintah juga sudah mengumumkan bahwa masker kain bisa digunakan. Meskipun Anda merasa sehat, gunakanlah masker
khususnya bila Anda keluar rumah. Ingatlah bahwa Pembawa/penyebar/penular
Covid-19 tidak selalu menunjukkan gejala sakit. Setelah masker kain digunakan,
cucilah dengan sabun, jemur di sinar matahari, lalu sterika, dan kemudian bisa
digunakan lagi. Ingat bahwa ketika Anda mengatur posisi masker di wajah, tangan
Anda sudah dicuci dengan sabun dan tangan Anda jangan menyentuh wajah. Sesuai dengan perintah PEMERINTAH RI (melalui
Jubir Covid-19), maka sejak hari ini Minggu 5 April2020, MASYARAKAT WAJIB
menggunakan MASKER KAIN diluar rumah, sedangkan Masker Bedah dan Masker N95 hanya
diperuntukkan bagi tenaga medis. Ini
sejalan dengan himbauan terkahir WHO.
WARNING
(PERINGATAN): ada dugaan bahwa dibandingkan dengan orang yang tidak menggunakan
masker, orang yang menggunakan masker justru lebih sering memegang wajah yakni
pada saat mengatur posisi masker.
Berhati-hatilah.
.
KAPAN
wabah ini BERAKHIR?
Wabah
ini SEGERA akan berakhir karena rakyat
semakin kompak mematuhi anjuran Pemerintah RI. Jagalah stamina, semangatlah dan
disiplinlah. Menurut Letjen TNI Doni Monardo Ketua Gugus Tugas Pemercepatan
Penanganan Covid-19, puncak penyebaran virus Covid-19 ini adalah bulan Juli
2020 dengan jumlah terinfeksi 106.287 orang. Perkiraan tersebut didasarkan pada
Data BIN. Rinciannya sbb:
-
Estimasi jumlah kasus di akhir Maret 1.577 kasus (realita 1.528, akurasi
prediksi 99 persen),
-
Estimasi jumlah kasus di akhir April 27.307kasus,
-
Estimasi jumlah kasus di akhir Mei 95.451 kasus,
-
Estimasi jumlah kasus di akhir Juni 105.765 kasus, dan
-
Estimasi jumlah kasus di akhir Juli 106.287 kasus.
Demikian
informasi terungkap dari pertemuan (teleconference) Pak Doni dengan Komisi IX
DPR RI pada tgl 2 April 2020 sebagaimana diberitakan di media masa (lengkapnya,
mohon baca berita di internet).
.
Komentar
saya:
Puncak
penyebaran virus Covid-19 ini bisa dipersingkat dan jumlah korban bisa
diminimalkan bila kita semua menjaga diri kita masing2 agar virus Covid-19
tidak masuk ke kerongkongan kita masing2. Jadi, mari kita patuhi anjuran
Pemerintah RI bagaimana cara agar kita TIDAK TERTULAR dan TIDAK PENULAR
Covid-19.
.
LOCK
DOWN?
TIDAK
PERLU lock down karena masyarakat sudah semakin paham dan semakin kompak untuk
melaksanakan anjuran Pemerintah RI.
TIDAK
PERLU lock down karena LOCK DOWN akan membahayakan semua orang (bisa jadi
kerugian material dan nonmaterial akan lebih besar bila di-lock down).
.
RENUNGAN
ROHANI?
Tuhan
memberikan iman kepada saya agar saya berhikmat, bukan agar saya bodoh. Saya
disebut berhikmat bila saya menghargai ilmu pengetahuan yang bersumber dari
Tuhan. Melalui manusia ciptaan Tuhan yakni para ilmuan, Tuhan telah
memberitahukan kepada saya bagaimana cara melawan Covid-19 atau bagaimana cara
agar saya tidak ditulari oleh Covid-19.
Penemuan ilmiah (scientific findings) dari para ilmuan tersebutlah yang
disampaikan kepada saya oleh Pemerintah Republik Indonesia (RI). Lalu, masihkah
saya disebut berhikmat kalau saya tidak
patuhi perintah dari Pemerintah RI? Bukankah saya adalah orang bodoh kalau saya
tidak melakukan petunjuk Pemerintah RI yang diangkat oleh TUHAN? Pertanyaan yg
lebih tajam dan menohok adalah: apa betul saya punya IMAN kalau saya
membangkang petujuk Pemerintah RI terkait Covid-19 ini?
.
PERTANYAAN
TABU:
Apakah
musibah Covid-19 ini merupakan kehendak Tuhan?
.
PERTANYAAN
WAJIB:
APAKAH
KEHENDAK TUHAN kepada SAYA?:
Jawabnya:
Kehendak Tuhan kepada saya adalah saya perlu selamat dari Covid-19 ini.
Bagaimana caranya agar saya selamat dari Covid-19? Caranya adalah saya patuhi
petunjuk/perintah Pemerintah RI (lihat kembali Renungan Rohani di atas).
.
Mari
share (sebarluaskan, bagikan) postingan ini agar semakin banyak masyarakat yang
selamat atau terhindar dari Covid-19. Kita masyarakatlah garda depan dalam
memutus rantai penyebaran Covid-19.
.
Maaf
kalau ada kurang-lebih.
Salam
Mettle.
Saya,
Prof.
Dr. Ir. Sabam Malau
(Dosen
Universitas HKBP Nommensen, Medan)
Minggu
29 Maret 2020
Updated
12 April 2020
Di
Rumah Aja.
Comments
Post a Comment