SEPUTAR Virus Corona COVID-19
(Diperkaya/updated pada hari Sabtu 11 April 2020, Pukul 16.54).
.
ASAL USUL COVID-19?
1. Dari teori Ilmu Teologi, semua makhluk termasuk Virus
Covid-19 ini sudah tercipta di masa penciptaan alam semesta.
2. Dari teori Ilmu Evolusi dan Genetika, virus yang sudah
ada bisa berevolusi atau bermutasi menjadi strain baru seperti Covid-19.
3. Dari teori Ilmu Genetic Engineering (Ilmu Rekayasa
Genetik) atau Recombinant DNA (rDNA, rADN = Rekombinan ADN), strain baru bisa diciptakan di laboratorium.
4. Tidak ada bukti yang valid secara ilmiah dari mana asal
dari virus ini menyebar ke manusia apakah dari hewan di atas tanah, makhluk
tanah, atau buatan manusia.
5. Saat ini tak ada gunanya memperdebatkan asal usul
Covid-19 ini sebab menghabiskan energi.
6. Sifat virus ini : Covid-19 adalah makhluk yang terdiri
dari RNA (Ribonucleic Acid, ARN = Asam Ribonukeat) yang hanya bisa berkembang
biak (menggandakan dirinya, mereplikasi dirinya) bila Covid-19 ini berada
di/pada/dalam sel makhluk hidup.
7. Karena RNA adalah serangkaian senyawa kimia, maka
rangkaian tersebut bisa dihancurkan oleh senyawa kimia juga sehingga Covid-19
mati.
8. Tubuh manusia punya sistem imunitas yang canggih tapi
kadang membutuhkan waktu untuk bisa membentuk antibodi.
9. Virus Covid-19 terdapat di dalam AIR LIUR atau CAIRAN
HIDUNG orang yang TERTULAR. Bila AIR
LIUR atau CAIRAN HIDUNG orang yang
TERTULAR tersebut tersembur keluar maka mekanisme penularan berlangsung. Jadi, penyebarannya terjadi melalui butiran
cairan (DROPLET). Virus Covid-19 yang
ada dalam cairan tersebut dapat BERTAHAN HIDUP beberapa saat hingga beberapa
hari bila menempel pada benda mati.
Jadi, penularan bisa terjadi secara langsung dari penular kepada korban
dengan cara droplet langsung masuk ke hidung atau mulut korban, tetapi bisa
juga secara tidak langsung dengan cara si korban menyentuh benda-benda yang
sudah tercemari oleh droplet si penderita, lalu si korban memasukkan virus
tersebut ke kerongkongannya. Catatan: Bila droplet yang mengandung Covid-19 yang menempel pada benda-benda mati
tersebut kering, maka virus tersebut akan mati. Bentuk MODUS UTAMA PENULARAN Covid-19, menurut Pemerintah RI (5 April 2020) adalah
sebanyak 90% INFEKSI/PENULARAN terjadi
atas KESALAHAN PRIBADI KORBAN yakni korban melalui tangannya memasukkan virus
ke kerongkongannya melalui sentuhannya terhadap wajahnya atau sentuhannya terhadap
mata (kocek mata), hidung (jari menyentuh lobang hidung), dan mulut (jari masuk
mulut) yang bersangkutan dimana tangannya yang terkontaminasi Covid-19
sebelumnya tidak dicuci dengan bersih dengan air dan sabun.
.
SIAPA YANG BISA TERTULAR?
Jawab : SEMUA ORANG.
.
SIAPA yang RENTAN sehingga menunjukkan sympton (gejala,
sakit) atau meninggal?
Jawab: SEMUA ORANG yang LEMAH BADANNYA (bisa bayi,
anak-anak, dewasa, nenek-kakek). Catatan: di Italia seorang nenek berumur 104
tahun sembuh dari Covid-19).
.
SIAPA BISA SEBAGAI PENULAR?
Jawab: SEMUA ORANG.
Sangat penting selalu diingat agar selalu waspada bahwa Penular Covid-19
tidak selalu menunjukkan gejala sakit.
.
GOLONGAN DARAH?
Ada data dari China (masih perlu dicek ulang) bahwa tubuh
bergolongan darah O dan B lebih kuat melawan Covid-19. Jangan percaya data itu
100%. Bisa juga benar data tersebut, tapi jangan sabung nyawamu bila kamu punya
Golongan Darah O atau B
.
BAGAIMANA MENGATASI COVID-19?
Berdasarkan butir 6, 7, 8 dan 9 di atas, mengatasi Covid-19
adalah:
1. MENCEGAH jangan sampai Covid-19 tersebut masuk ke dalam
tenggorokan/paru-paru kita melalui hidung, mata, atau mulut.
2. Menemukan vaksin untuk menciptakan antibodi di tubuh
kita. Belum ada vaksin.
3. Menemukan zat kimia berupa racun bagi virus Covid-19
tersebut (Zat kimia ini disebut Obat). Katanya, ada obat.
4. Merangsang tubuh memroduksi antibodi (dibutuhkan minimal
7 hari) sebagai anti Covid-19 tersebut.
.
Itu sebabnya, cara sekarang yang paling cepat dan tepat
untuk mengatasi Covid-19 adalah:
1. JANGAN PEGANG WAJAH (pipi, hidung, mata, mulut) agar
Covid-19 tidak masuk ke dalam kerongkongan/paru-paru melalui mata, hidung atau
mulut. Kalau terpaksa harus pegang wajah, cuci
tangan dululah dengan air mengalir dengan sabun selama 20-40 detik.
2. Jangan berjabat tangan dan jangan cipika-cipiki dan
hindari kerumunan serta jangan berkumpul agar tidak tertular atau agar tidak
menularkan Covid-19.
3. Jaga jarak aman (2
meter atau lebih, social/physical distance) dari lawan bicara di dalam rumah
dan di luar rumah untuk mencegah penularan.
4. Pakai sabun atau
alkohol atau antiseptik untuk membunuh
Covid-19.
5. Buat tubuh tetap fit/sehat agar tubuh menghasilkan
antibodi.
6. Jauhkan virus dari manusia (mandi, SERINGLAH cuci tangan
dengan air mengalir dengan sabun setidaknya selama 20-40 detik, bersihkan
rumah, cuci pakaian, disinfektans).
7. Tetaplah DI RUMAH AJA sebab lebih aman. Bila harus keluar
rumah untuk bekerja atau untuk keperluan lain yang mendesak, maka lakukan
perlindungan diri sesuai dengan petunjuk Pemerintah RI.
8. MINUM BANYAK dan
SERING. Dokter Wang Suk Ang berpesan:
Sebelum menyerang bagian paru-paru, Virus corona ini akan hidup 4 hari di
bagian tenggorokan dan waktu itu kita mulai batuk serta sakit tenggorokan.
Sebab itu, minumlah air hangat dalam jumlah banyak dan sesering mungkin agar
virus Covid-19 terhanyut ke dalam lambung. Di dalam lambung yg sangat asam,
virus Covid-19 ini akan mati dengan sukses.
.
MASKER?
Gunakanlah masker.
Meskipun masker yang sangat
sederhana buatan sendiri dari kain dan atau tameng plastik transparan buatan
sendiri, gunakanlah itu sebab bisa mengurangi penyebarluasan virus
Covid-19. Cara ini sudah terbukti
efektif di Negara Cheko. Tadi (4 April 2020) Pemerintah juga sudah mengumumkan
bahwa masker kain bisa digunakan.
Meskipun Anda merasa sehat, gunakanlah masker khususnya bila Anda keluar
rumah. Ingatlah bahwa Pembawa/penyebar/penular Covid-19 tidak selalu
menunjukkan gejala sakit. Setelah masker kain digunakan, cucilah dengan sabun,
jemur di sinar matahari, lalu sterika, dan kemudian bisa digunakan lagi. Ingat
bahwa ketika Anda mengatur posisi masker di wajah, tangan Anda sudah dicuci
dengan sabun dan tangan Anda jangan menyentuh wajah. Sesuai dengan perintah PEMERINTAH RI (melalui
Jubir Covid-19), maka sejak hari ini Minggu 5 April2020, MASYARAKAT WAJIB
menggunakan MASKER KAIN diluar rumah, sedangkan Masker Bedah dan Masker N95
hanya diperuntukkan bagi tenaga medis.
Ini sejalan dengan himbauan terkahir WHO.
WARNING (PERINGATAN): ada dugaan bahwa dibandingkan dengan
orang yang tidak menggunakan masker, orang yang menggunakan masker justru lebih
sering memegang wajah yakni pada saat mengatur posisi masker. Berhati-hatilah.
.
KAPAN wabah ini BERAKHIR?
Wabah ini SEGERA akan berakhir karena rakyat semakin kompak mematuhi anjuran
Pemerintah RI. Jagalah stamina, semangatlah dan disiplinlah. Menurut Letjen TNI
Doni Monardo Ketua Gugus Tugas Pemercepatan Penanganan Covid-19, puncak
penyebaran virus Covid-19 ini adalah bulan Juli 2020 dengan jumlah terinfeksi
106.287 orang. Perkiraan tersebut didasarkan pada Data BIN. Rinciannya sbb:
- Estimasi jumlah kasus di akhir Maret 1.577 kasus (realita
1.528, akurasi prediksi 99 persen),
- Estimasi jumlah kasus di akhir April 27.307kasus,
- Estimasi jumlah kasus di akhir Mei 95.451 kasus,
- Estimasi jumlah kasus di akhir Juni 105.765 kasus, dan
- Estimasi jumlah kasus di akhir Juli 106.287 kasus.
Demikian informasi terungkap dari pertemuan (teleconference)
Pak Doni dengan Komisi IX DPR RI pada tgl 2 April 2020 sebagaimana diberitakan
di media masa (lengkapnya, mohon baca berita di
internet).
.
Komentar saya:
Puncak penyebaran virus Covid-19 ini bisa dipersingkat dan
jumlah korban bisa diminimalkan bila kita semua menjaga diri kita masing2 agar
virus Covid-19 tidak masuk ke kerongkongan kita masing2. Jadi, mari kita patuhi
anjuran Pemerintah RI bagaimana cara agar kita TIDAK TERTULAR dan TIDAK PENULAR
Covid-19.
.
LOCK DOWN?
TIDAK PERLU lock down karena masyarakat sudah semakin paham
dan semakin kompak untuk melaksanakan anjuran Pemerintah RI.
TIDAK PERLU lock down karena LOCK DOWN akan membahayakan
semua orang (bisa jadi kerugian material dan nonmaterial akan lebih besar bila
di-lock down).
.
RENUNGAN ROHANI?
Tuhan memberikan iman kepada saya agar saya berhikmat, bukan
agar saya bodoh. Saya disebut berhikmat bila saya menghargai ilmu pengetahuan
yang bersumber dari Tuhan. Melalui manusia ciptaan Tuhan yakni para ilmuan,
Tuhan telah memberitahukan kepada saya bagaimana cara melawan Covid-19 atau
bagaimana cara agar saya tidak ditulari oleh Covid-19. Penemuan ilmiah (scientific findings) dari
para ilmuan tersebutlah yang disampaikan kepada saya oleh Pemerintah Republik
Indonesia (RI). Lalu, masihkah saya disebut berhikmat kalau saya tidak patuhi perintah dari
Pemerintah RI? Bukankah saya adalah orang bodoh kalau saya tidak melakukan
petunjuk Pemerintah RI yang diangkat oleh TUHAN? Pertanyaan yg lebih tajam dan
menohok adalah: apa betul saya punya IMAN kalau saya membangkang petujuk
Pemerintah RI terkait Covid-19 ini?
.
PERTANYAAN TABU:
Apakah musibah Covid-19 ini merupakan kehendak Tuhan?
.
PERTANYAAN WAJIB:
APAKAH KEHENDAK TUHAN kepada SAYA?:
Jawabnya: Kehendak Tuhan kepada saya adalah saya perlu
selamat dari Covid-19 ini. Bagaimana caranya agar saya selamat dari Covid-19?
Caranya adalah saya patuhi petunjuk/perintah Pemerintah RI (lihat kembali
Renungan Rohani di atas).
.
Mari share (sebarluaskan, bagikan) postingan ini agar
semakin banyak masyarakat yang selamat atau terhindar dari Covid-19. Kita
masyarakatlah garda depan dalam memutus rantai penyebaran Covid-19.
.
Maaf kalau ada kurang-lebih.
Salam Mettle.
Saya,
Prof. Dr. Ir. Sabam Malau
(Dosen Universitas HKBP Nommensen, Medan)
Minggu 29 Maret 2020
Di Rumah Aja.
Comments
Post a Comment